skip to main | skip to sidebar

Science And Technology

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • Science
  • Military
  • Edit

Selasa, 10 Mei 2011

F-22 RAPTOR Stealt Fighter

Diposting oleh Raven_Kidz di 10.39 Label: Military



General characteristics
Crew: 1
Length: 62 ft 1 in (18.90 m)
Wingspan: 44 ft 6 in (13.56 m)
Height: 16 ft 8 in (5.08 m)
Wing area: 840 ft² (78.04 m²)
Airfoil: NACA 64A?05.92 root, NACA 64A?04.29 tip
Empty weight: 43,430 lb (19,700 kg)
Loaded weight: 64,460 lb (29,300 kg)
Max takeoff weight: 83,500 lb (38,000 kg)
Powerplant: 2 × Pratt & Whitney F119-PW-100 Pitch Thrust vectoring turbofans
Dry thrust: 23,500 lb[231] (104 kN) each
Thrust with afterburner: 35,000 lb (156 kN) each
Fuel capacity: 18,000 lb (8,200 kg) internally, or 26,000 lb (11,900 kg) with two external fuel tanks.

Performance
Maximum speed:
At altitude: Mach 2.25 (1,500 mph, 2,410 km/h)
Supercruise: Mach 1.82 (1,220 mph, 1,963 km/h)
Range: >1,600 nmi (1,840 mi, 2,960 km) with 2 external fuel tanks
Combat radius: 410 nmi (471 mi, 759 km)
Ferry range: 2,000 mil (1,738 nmil, 3,219 km)
Service ceiling: 65,000 ft (19,812 m)
Wing loading: 77 lb/ft² (375 kg/m²)
Thrust/weight: 1.08 (1.26 with loaded weight & 50% fuel)
Maximum design g-load: -3.0/+9.0 g

Armament
Guns: 1× 20 mm (0.787 in) M61A2 Vulcan 6-barreled gatling cannon in starboard wing root, 480 rounds
Air to air loadout:
6× AIM-120 AMRAAM
2× AIM-9 Sidewinder
Air to ground loadout:
2× AIM-120 AMRAAM and
2× AIM-9 Sidewinder for self-protection, and one of the following:
2× 1,000 lb (450 kg) JDAM or
8× 250 lb (110 kg) GBU-39 Small Diameter Bombs
Hardpoints: 4× under-wing pylon stations can be fitted to carry 600 US gallon drop tanks or weapons, each with a capacity of 5,000 lb (2,268 kg).

Avionics
RWR (Radar warning receiver): 250 nmi (463 km) or more
Radar: 125–150 miles (200–240 km) against 1 m2 (11 sq ft) targets (estimated range)
Chemring MJU-39/40 flares for protection against IR missiles.

                                                                       F-22 Cockpit

     F-22 Raptor adalah pesawat tempur siluman buatan Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur superioritas udara untuk digunakan menghadapi pesawat tempur Uni Soviet, tetapi pesawat ini juga dilengkapi peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan sinyal intelijen. Pesawat ini melalui masa pengembangan yang panjang, versi prototipnya diberi nama YF-22, tiga tahun sebelum secara resmi dipakai diberi nama F/A-22, dan akhirnya diberi nama F-22A ketika resmi mulai dipakai pada Desember 2005. Lockheed Martin Aeronautics adalah kontraktor utama yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan.

     Advanced Tactical Fighter (ATF) merupakan kontrak untuk demonstrasi dan program validasi yang dilakukan Angkatan Udara Amerika Serikat untuk mengembangkan sebuah generasi baru pesawat tempur superioritas udara untuk menghadapi ancaman dari luar Amerika Serikat, termasuk dikembangkannya pesawat kelas Su-27 era Soviet. Pada tahun 1981, Angkatan Udara Amerika Serikat memetakan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebuah pesawat tempur baru yang direncanakan untuk menggantikan F-15 Eagle. ATF direncanakan untuk memadukan teknologi modern seperti logam canggih dan material komposit, sistem kontrol mutakhir, sistem penggerak bertenaga tinggi, dan teknologi pesawat siluman.

     Proposal untuk kontrak ini diajukan pada tahun 1986, oleh dua tim kontraktor, yaitu Lockheed-Boeing-General Dynamics dan Northrop-McDonnell Douglas, yang terpilih pada Oktober 1986 untuk melalui fase demonstrasi dan validasi selama 50 bulan, yang akhirnya menghasilkan dua prototip, yaitu YF-22 dan YF-23. Pesawat ini direncanakan untuk menjadi pesawat Amerika Serikat paling canggih pada awal abad ke-21, karena itu, pesawat ini merupakan pesawat tempur paling mahal, dengan harga US$120 juta per unit, atau US$361 juta per unit bila ditambahkan dengan biaya pengembangan. Pada April 2005, total biaya pengembangan program ini adalah US$70 miliar, menyebabkan jumlah pesawat yang direncanakan akan dibuat turun menjadi 438, lalu 381, dan sekarang 180, dari rencana awal 750 pesawat. Salah satu faktor penyebab pengurangan ini adalah karena F-35 Lightning II akan memiliki teknologi yang sama dengan F-22, tapi dengan harga satuan yang lebih murah.


     F-22 versi produksi pertama kali dikirim ke Pangkalan Udara Nellis, Nevada, pada tanggal 14 Januari 2003. Pengetesan dan evaluasi terakhir dilakukan pada 27 Oktober 2004. Pada akhir 2004, sudah ada 51 Raptor yang terkirim, dengan 22 lagi dipesan pada anggaran fiskal 2004. Kehancuran versi produksi pertama kali terjadi pada 20 Desember 2004 pada saat lepas landas, sang pilot selamat setelah eject beberapa saat sebelum jatuh. Investigasi kejatuhan ini menyimpulkan bahwa interupsi tenaga saat mematikan mesin sebelum lepas landas menyebabkan kerusakan pada sistem kontrol.

     Pesawat tempur modern Barat masa kini sudah memakai fitur-fitur yang membuat mereka lebih sulit dideteksi di radar dari pesawat sebelumnya, seperti pemakaian material penyerap radar. Pada F-22, selain pemakaian material penyerap radar, bentuk dan rupa F-22 juga dirancang khusus, dan detil lain seperti cantelan pada pesawat dan helm pilot juga sudah dibuat agar lebih tersembunyi F-22 juga dirancang untuk mengeluarkan emisi infra-merah yang lebih sulit untuk dilacak oleh peluru kendali "pencari panas".

     Namun, F-22 tidak tergantung pada material penyerap radar seperti F-117 Nighthawk. Penggunaan material ini sempat memunculkan masalah karena tidak tahan cuaca buruk. Dan tidak seperti pesawat pengebom siluman B-2 Spirit yang membutuhkan hangar khusus, F-22 dapat diberikan perawatan pada hangar biasa. Selain itu, F-22 juga memiliki sistem yang bernama "Signature Assessment System", yang akan menandakan kapan jejak radar pesawat sudah tinggi, sampai akhirnya membutuhkan pembetulan dan perawatan.
Pemakaian afterburner juga membuat emisi pesawat lebih mudah ditangkap oleh radar, ini diperkirakan adalah alasan mengapa pesawat F-22 difokuskan untuk bisa memiliki kemampuan supercruise.

Readmore »»
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Minggu, 08 Mei 2011

M1 ABRAMS MAIN BATTLE TANK

Diposting oleh Raven_Kidz di 18.05 Label: Military

 

Specifications
Weight 67.6 short tons (61.3 t; 60.4 long tons)
Length Gun forward: 32.04 ft (9.77 m)
Hull length: 26.02 ft (7.93 m)
Width 12 ft (3.66 m)
Height 8 ft (2.44 m)
Crew 4 (commander, gunner, loader, driver)

Armor
Chobham, RH armor, steel encased depleted uranium (DU) mesh plating
Primary armament
105 mm L52 M68 rifled cannon (M1)
120 mm L44 M256 smoothbore cannon (M1A1, M1A2, M1A2SEP)42 rounds
Secondary armament
1 x .50-caliber (12.7 mm) M2HB 900 rounds heavy machine gun
2 x 7.62 mm (.308) M240 machine guns (1 pintle-mounted, 1 coaxial)
Engine
Honeywell AGT1500C multi-fuel turbine engine 1,500 shp (1,120 kW)
Power/weight
24.5 hp/metric ton (18.27 kW/t)
Transmission
Allison DDA X-1100-3B
Suspension
Torsion bar
Ground clearance
0.48 m (1 ft 7 in) (M1, M1A1)
0.43 m (1 ft 5 in) (M1A2)
Fuel capacity
500 US gallons (1,900 l; 420 imp gal)
Operational range
300 mi (479.24 km)
With NBC system
355 mi (567.24 km)
Speed Road
45 mph (72 km/h) (Governed)
Off-road
33 mph (52.8 km/h)

                                                                       Abram's Stuff


     M1 Abrams adalah generasi ketiga dari tank perang utama yang diproduksi oleh Amerika Serikat. Namanya diambil dari Jenderal Creighton Abrams, Kepala Staf dan Komandan Angkatan Perang Amerika Serikat di Vietnam pada 1968 hingga 1972. M1 memiliki persenjataan hebat, berlapis baja tebal, dan tank dengan mobilitas tinggi yang didesain untuk kendaraan tempur lapis baja. Keistimewaan yang dimiliki tank ini adalah mesin turbin gas (dengan bahan bakar JP8 jet fuel), mengadopsi lapisan baja komposit canggih, dan penyimpanan amunisi terpisah dalam kompartemen terpisah untuk keselamatan kru. Dengan berat mendekati 62 ton, M1 menjadi salah satu tank terberat yang masih digunakan.

     M1 Abrams memulai servis pada 1980, menggantikan 105 mm meriam, M60 Patton MBT. M1 menjadi tank perang utama resmi Angkatan Darat Amerika Serikat dan Korps Marinir Amerika Serikat, dan tentara Mesir, Kuwait, Saudi Arabia, Australia, dan pada 2010 Irak.

     Tiga versi yang telah diproduksi, M1, M1A1, dan M1A2, menggabungkan persenjataan yang semakin disempurnakan, perlindungan dan elektronika. Peningkatan ini sebagaimana peningkatan kemampuan secara periodik bagi tank tua sehingga mampu untuk tetap berada di garis depan. M1A3 masih dalam tahap pengembangan.

                                                                     Ready For Action

                                                               Golden Moment M1A1 



Readmore »»
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

F-14 Tomcat

Diposting oleh Raven_Kidz di 11.19 Label: Military


General characteristics
Crew: 2 (Pilot and Radar Intercept Officer)
Length: 62 ft 9 in (19.1 m)
Wingspan:
Spread: 64 ft (19.55 m)
Swept: 38 ft (11.58 m)
Height: 16 ft (4.88 m)
Wing area: 565 ft² (54.5 m²)
Airfoil: NACA 64A209.65 mod root, 64A208.91 mod tip
Empty weight: 43,735 lb (19,838 kg)
Loaded weight: 61,000 lb (27,700 kg)
Max takeoff weight: 74,350 lb (33,720 kg)
Powerplant: 2 × General Electric F110-GE-400 afterburning turbofans
Dry thrust: 13,810 lbf (61.4 kN) each
Thrust with afterburner: 27,800 lbf (123.7 kN) each
Maximum fuel capacity: 16,200 lb internal; 20,000 lb with 2x 267 gallon external tanks
Performance
Maximum speed: Mach 2.34 (1,544 mph, 2,485 km/h) at high altitude
Combat radius: 500 nmi (575 mi, 926 km)
Ferry range: 1,600 nmi (1,840 mi, 2,960 km)
Service ceiling: 50,000 ft (15,200 m)
Rate of climb: >45,000 ft/min (229 m/s)
Wing loading: 113.4 lb/ft² (553.9 kg/m²)
Thrust/weight: 0.91
Armament
Guns: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan 6-barreled gatling cannon, with 675 rounds
Hardpoints: 10 total: 6× under-fuselage, 2× under nacelles and 2× on wing gloves[87][N 2] with a capacity of 14,500 lb (6,600 kg) of ordnance and fuel tanks[36]
Missiles:
Air-to-air missiles: AIM-54 Phoenix, AIM-7 Sparrow, AIM-9 Sidewinder
Loading configurations:
2× AIM-9 + 6× AIM-54 (Rarely used due to weight stress on airframe)
2× AIM-9 + 2× AIM-54 + 3× AIM-7 (Most common load during Cold War era)
2× AIM-9 + 4× AIM-54 + 2× AIM-7
2× AIM-9 + 6× AIM-7
4× AIM-9 + 4× AIM-54
4× AIM-9 + 4× AIM-7
Bombs:
JDAM Precision-guided munition (PGMs)
Paveway series of Laser guided bombs
Mk 80 series of unguided iron bombs
Mk 20 Rockeye II
Others:
Tactical Airborne Reconnaissance Pod System (TARPS)
LANTIRN targeting pod
2× 267 USgal (1,010 l; 222 imp gal) drop tanks for extended range/loitering time
Avionics
Hughes AN/APG-71 radar
AN/ASN-130 INS, IRST, TCS
Remotely Operated Video Enhanced Receiver (ROVER) upgrade

                                                                        F-14 Cockpit


     F-14 Tomcat adalah pesawat tempur supersonik sayap ayun, yang bermesin dan berkursi ganda. F-14 merupakan pesawat tempur superioritas udara utama Angkatan Laut Amerika Serikat dari tahun 1972 sampai tahun 2006. Pesawat ini juga memiliki kemampuan serang darat setelah dilengkapi sistem LANTIRN. Pesawat ini mulai dikembangkan setelah kegagalan proyek F-111B, dan merupakan pesawat tempur generasi ke-4 pertama Amerika Serikat, yang dirancang dengan didasari pengalaman bertempur dengan pesawat-pesawat MiG buatan Soviet pada Perang Vietnam.

     Pesawat ini mulai dipakai oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1972, menggantikan F-4 Phantom II. Pesawat ini juga sempat diekspor ke Iran pada tahun 1976. Pada tanggal 22 September 2006, pesawat ini resmi dipensiunkan dan digantikan oleh F/A-18E/F Super Hornet.
                                           F-14 Take Off from skadron VF-102 Diamondback


     Program F-14 Tomcat dimulai ketika pengembangan F-111B, varian Angkatan Laut Amerika Serikat dari program Tactical Fighter Experimental (TFX), dianggap tidak memuaskan, karena terlalu berat dan kurang lincah. Angkatan Laut AS membutuhkan pesawat tempur pertahanan armada (fleet air defense fighter, FADF) yang peran utamanya adalah mencegat pesawat pengebom Soviet sebelum mereka bisa meluncurkan rudal ke arah armada laut, selain itu Angkatan Laut AS juga menginginkan pesawat yang memiliki kemampuan superioritas udara yang baik.

     Pada bulan Mei 1968, Kongres Amerika Serikat menghentikan pendanaan untuk program F-111B, membuat Angkatan Laut AS bisa mengembangkan pesawat baru yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Angkatan Laut AS kemudian memulai tender untuk pengembangan pesawat baru. Dari lima perusahaan yang memberikan proposal (empat diantaranya menawarkan pesawat dengan sayap lipat seperti F-111), McDonnell Douglas dan Grumman dipilih sebagai finalis pada Desember 1968, dan akhirnya Grumman memenangkan kontrak ini pada Januari 1969. Sebelum ini, Grumman memang merupakan mitra dalam pengembangan F-111B, dan mereka sudah mulai memikirkan dan merancang pesawat baru ketika merasakan bahwa program F-111B akan gagal. Desain awal dan perkiraan harga sebelumnya sudah sempat disebarkan ke petinggi Angkatan Laut sebagai alternatif F-111B. F-14 pertama kali terbang pada tanggal 21 Desember 1970, hanya 22 bulan setelah Grumman memenangkan kontrak ini.
                                                       Fully loaded with 6 AIM-54 Phoenix

Varian-varian F-14 :
YF-14A: Prototip dan versi praproduksi. 12 buah.

F-14A: Versi produksi pertama, interseptor berkursi ganda untuk Angkatan Laut AS. Modifikasi pada saat-saat akhir menambahkan kemampuan serang darat. 545 buah dikirim ke Angkatan Laut AS, dan 79 buah ke Iran. 102 F-14A terakhir menggunakan mesin TF30-P-414A yang lebih baru.[6] Selain itu, F-14A ke-80 diproduksi untuk Iran, tetapi akhirnya dipakai AS.

F-14A + Plus atau F-14B: Pembaruan dari F-14A dengan mesin GE F110-400. 38 pesawat baru diproduksi, dan 48 buah F-14A dimutakhirkan ke bersi B ini.[7] Pada akhir tahun 1990-an, 67 F-14B diperbarui dengan badan pesawat baru dan peralatan avionik mutakhir. Pesawat dengan modifikasi ini diberi nama F-14B Upgrade.[6]

F-14D Super Tomcat: Varian terakhir F-14. Mesin TF-30 diganti dengan GE F110-400, seperti pada F-14B. F-14D juga ditambah peralatan avionik digital terbaru termasuk Glass cockpit, dan radar APG-71 menggantikan AWG-9. 37 pesawat baru diproduksi, dan 18 F-14A dimutakhirkan ke versi D.[7]
                                                               Breaking Sound Barrier

Readmore »»
2 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Labels

  • Military (11)
  • Science (3)

Blog Archive

  • ▼  2011 (15)
    • ►  Juli (1)
    • ▼  Mei (3)
      • F-22 RAPTOR Stealt Fighter
      • M1 ABRAMS MAIN BATTLE TANK
      • F-14 Tomcat
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (9)

Followers

 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com