Specification
Weight | 62.3 tonnes (61.3 long tons; 68.7 short tons) | ||
---|---|---|---|
Length | 9.97 m (393 in) (gun forward) | ||
Width | 3.75 m (148 in) | ||
Height | 3.0 m (120 in) | ||
Crew | 4 |
Armor
3rd Generation composite; including high-hardness steel, tungsten and plastic filler with ceramic component.
Primary armament
1 x 120 mm Rheinmetall L55 smoothbore gun 42 rounds
Secondary armament
Engine
MTU MB 873 Ka-501 liquid-cooled V-12 Twin-turbo diesel engine 1,500 PS (1,479 hp, 1,103 kW) at 2600 rpm
Power/weight
24.1 PS/t (17.7 kW/t)
Transmission
Renk HSWL 354
Suspension
Torsion bar
Fuel capacity
1,200 liters
Operational range
550 km (340 mi) (internal fuel)
Speed
72 km/h (45 mph)
Varian
Leopard A1, A2, A3, A4, A5, A6
Leopard 2 merupakan tank tempur utama yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada awal tahun 1970 untuk Angkatan Darat Jerman Barat. Tank pertama memasuki layanan pada tahun 1979 dan berhasil Leopard sebelumnya 1 sebagai tank tempur utama dari Angkatan Darat Jerman. Berbagai versi telah bertugas di angkatan bersenjata Jerman dan dua belas negara Eropa lainnya, serta beberapa negara non-Eropa. Lebih dari 3.480 Leopard 2 telah diproduksi. The Leopard 2 pertama kali melihat tempur di Kosovo dengan Angkatan Darat Jerman dan juga telah melihat aksi di Afghanistan dengan pasukan ISAF Denmark dan Kanada. Ada dua batch pengembangan utama tank, model asli sampai Leopard 2A4 yang memiliki turret yang sama, dan Leopard 2A5 yang versi lebih baru, mempunyai turret yang berbentuk bersudut miring dengan armor appliqu dan sejumlah perbaikan lainnya. Adapun tambahan yang lain adalah fitur sistem pengendalian tembakan digital dengan laser pengukur jarak, meriam utama sepenuhnya sudah menganut fitur stabilitas yang berguna saat tanj iajak bermanufer sekaligus melakukan penembakan. senapan mesin koaksial, dan night vision canggih dan peralatan penampakan (kendaraan pertama menggunakan cahaya rendah tingkat sistem TV atau LLLTV; thermal imaging diperkenalkan di kemudian hari).
Armor
The Leopard 2 menggunakan armor berupa baja komposit yang berlapis-lapis diseluruh desain. Leopard 2A5 dan model A6 menggunakan armor tambahan yang ditambahkan ke depan turret, dan pada samping body. Untuk perlindungan dari ranjau Leopard 2A4M dan 2A6M menambahkan plat perlindungan tambahan untuk bagian bawah yang meningkatkan perlindungan terhadap ranjau dan IED. Semua varian Leopard 2 setelah Leopard 2A6 termasuk liners spall di bagian dalam tank untuk melindungi kru. Leopard 2A6M dapat meningkatkan perlindungan terhadap roket granat (RPG) dengan slat armor tambahan. Dua pelontar granat asap 76 mm Wegmann dipasang di kedua sisi turret dan dapat ditembakan secara elektrik baik tembakan tunggal atau dalam salvo empat granat sekaligus. Dengan pengecualian Leopard 2 Belanda, yang malah dilengkapi dengan sistem pelontar granat asap buatan belanda dengan enam barel pada setiap sisi. Leopard 2 Swedia yang memanfaatkan GALIX dispenser buatan Perancis, mirip dengan sistem yang ditemukan pada Leclerc Perancis.
Armament
Persenjataan utama untuk versi produksi dari Leopard 2 adalah meriam Rheinmetall 120 mm smoothbore, baik dalam varian L44 (disemua produksi Leopard 2 sampai A5), atau varian L55 (seperti yang ada pada Leopard 2A6 dan model selanjutnya). 27 butir amunisi meriam utama disimpan dalam sebuah tempat khusus di bagian depan lambung, sebelah kiri dari kompartemen pengemudi, dengan 15 butir tambahan yang tersimpan di sisi kiri turret, yang terpisah dari kompartemen tempur dengan sebuah pintu yang dioperasikan secara elektrik. Jika area penyimpanan amunisi terkena tembakan maka akan meledakan panel di atap turret dan akan mengarahkan ledakan ke atas sehingga menjauh dari kompartemen awak. Meriam sepenuhnya stabil, dan bisa menembak berbagai jenis amunisi, seperti amunisi DM-33 Jerman, APFSDS-T anti-tank, yang dikatakan mampu menembus armor 560 milimeter (22 in) pada jarak 2.000 meter (2.200 yard ) dan DM12 Jerman multipurpose proyektil anti-tank (MPAT). Untuk meriam L55, sebuah amunisi APFSDS-T baru diperkenalkan untuk laras yang lebih panjang., DM-53, yang dikatakan dapat menembus lebih dari 810 mm dari baja RHAe pada jarak 2.000 meter. Evacuator bore dan sensor termal pada meriam yang dirancang untuk mengatur suhu laras yang dibuat serat fiber glass, sementara laras memiliki lapisan krom untuk meningkatkan masa pakai barel. Meriam utama mampu mengangkat dari sudut 20 ° sampai -9 °.
Leopard 2 dilengkapi dengan 2 senapan mesin, satu terpasang coaksial, yang lain ditempatkan sebagai anti pesawat. Pada model Jerman, dua senapan mesin MG adalah 7,62 mm, 2 senapan mesin pada model Belanda yaitu dua senapan mesin FN MAG 7,62 mm dan pada model Swiss mereka memakai Swiss MG kaliber 7,5 dengan 4750 butir amunisi.